Inne's Blog

MEREBUT KEMBALI KEJAYAAN ISLAM

Hidup Mulia, Matilah dengan Mulia! Februari 18, 2011

Filed under: tazkiyatun nafs — adeinne @ 1:39 am
Tags:

Selasa, 02 November 2010

Namanya William James Sidis. Saat usia belum genap 2 tahun, Sidis sudah menjadikan New York Times sebagai teman sarapan paginya. Sidis sudah menulis beberapa buku sebelum berusia beranjak 8 tahun, Diantara bukunya tentang anatomy dan astronomy. Diusia 11 tahun, ia diterima di Universitas Harvard sebagai murid termuda. Universitas Harvard terpesona dengan kejeniusannya saat ia memberikan ceramah tentang “Jasad Empat Dimensi” di depan para professor matematika. Hebatnya, Sidis mengerti 200 jenis bahasa di dunia dan bisa menerjamahkannya dengan amat cepat dan mudah.
Keberhasilan William Sidis tak lain berkat keberhasilan sang Ayah, Boris Sidis yang juga seorang Psikolog handal berdarah Yahudi. Tapi, mendadak ia menghilang dan ditemukan lagi oleh wartawan dalam kondisi menggenaskan. Sidis meninggal diusia muda, 46 tahun. Sebelum meninggal, ia mengakui kehidupannya tidaklah bahagia. Popularitas dan kehebatannya pada bidang matematika justru membuatnya tersiksa.
Dalam kehidupan sosial, Sidis juga mengaku hanya sedikit memiliki teman. Ia juga sering diasingkan oleh rekan sekampus, tak pernah memiliki seorang pacar ataupun istri. Bahkan Gelar sarjananya tidak pernah selesai, ditinggal begitu saja. Ia pergi dari rumah dan justru lebih memilih menjadi pemulung. Kejayaan masa kecilnya hanya diakui sebagai adalah proyeksi sang ayah. Ia menyadarinya bahwa hidupnya adalah hasil pemolaan orang lain.
 

Untukmu, Wahai Pemikul Amanah..

Filed under: tazkiyatun nafs — adeinne @ 1:16 am
Tags: ,
E-mail
Written by Administrator
Wednesday, 16 February 2011 23:35   |   Dibaca: 4 kali.
amanah_small.jpgCatatan ini saya tulis ketika saya merasakan betapa beratnya menjadi seorang Roisah Ta`lim-Ta`mir di sebuah pondok Tahfidzul Quran tahun lalu. Kebetulan bagian Ta`lim-Ta`mir di Pondok Tahfidz tersebut mengurusi sebagian besar jadwal keseharian mahasantrinya. Dari masalah masjid, jam kuliah, muhadloroh, dan masalah yang paling berat, yakni sholat. 

Hari-hari yang sangat melelahkan. Naik dan turun, lurus kemudian beloknya sebuah jalan kehidupan mengajarkan kepada kita arti sebuah kesabaran. Meski terkadang air mata tak mampu tertahan lagi, tapi yakinlah, kekuatan akan selalu ada setelahnya. Belajar untuk lebih dan lebih kuat lagi. Selangkah demi selangkah pasti akan terlalui, baik dengan merangkak ataupun dengan berdiri tegar. (more…)

 

Jadilah “Libas” Bagi Pasangan Anda! Februari 7, 2011

Filed under: baiti jannati — adeinne @ 1:19 am
Tags: ,

 

Kamis, 27 Januari 2011

AKHIR Januari ini berarti sudah masuk dua tahun perpisahan Anis dan suaminya, Farhan. Kedua pasangan ini akhirnya memutuskan bercerai, setelah beberapa kali usaha untuk menyatukan gagal total.

Di usia relatif muda, 26 tahun, Anis, kini harus bekerja menghidupi anak semata wayangnya dan kedua orangtuanya yang telah renta. Perpisahan bukan tujuan awal pernikahannya, tapi takdir Allah menentuan lain. Anis memutuskan berpisah setelah puluhan kali suaminya sering bertindak kasar dan ‘bertangan besi’.

Ada ratusan ribu kasus seperti Anis. Di mana perpisahan pasangan akibat kasus Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT). (more…)